Topologi Jaringan

Colocation server adalah meletakan server fisik di salah satu internet Service Provider (ISP)

Keuntungan:
  1. Listrik stabil dan tidak pernah mati, sehingga server terus hidup selama 24 jam nonstop.
  2. Koneksi Internet stabil sesuai dengan keinginan kita.
  3. Mendapatkan IP Public static yang tidak akan berubah-ubah sampai kapanpun, sehingga memudahkan seting dan akses di client.
Kelemahan:

Jika ada kerusakan hardware server, kita harus datang ke tempat ISP dimana server diletakan atau bisa juga meminta teknisi ISP untuk melakukan perbaikan dan penggantian.


Server lokal yang sudah di-installasi dengan baik untuk keperluan cloud di-publish-kan melalui koneksi internet yang kita punya. Misalnya lewat speedy telkom.
Keuntungan:
  1. Server berada di kantor pemerintah daerah/ kota yang sudah ditentukan lokasinya.
  2. Jika ada kerusakan fisik saat itu juga kita bisa melakukan perbaikan karena tidak jauh dari tempat kerja kita.
  3. Bisa diakses melalui LAN/ Jaringan lokal kantor baik melalui Kabel ataupun melalui WIFI. (Intranet)
Kelemahan:
  1. Apakah listrik kantor stabil atau Sering Mati. Jika memang sering terjadi maka diperlukan antisipasi masalah ini. Biaya pengadaan dan pemeliharaan Power Manajemen, Genset yang baik, UPS dan stablizer yang bagus dan handal.
  2. Perlu adanya orang teknis yang paham tentang pemeliharaan server.
  3. Perlunya stock cadangan hardware, agar jika ada kerusakan langsung bisa diganti tanpa menunggu proses pencairan dana.
  4. Apakah ada tenaga yang paham tentang support system?, paham tentang support teknis?. Kalau tidak ada perlu adanya kontrak pemeliharaan dengan pihak ke-3 atau perusahaan IT Lokal untuk masalah yang satu ini.
  5. Apakah ada jaminan koneksi internet stabil dan lancar. Fakta selama ini koneksi internet di daerah cendrung tidak stabil bahkan sering down. Begitu juga dengan support dari penyedia jasa internet sangat susah didapat.
  6. Koneksi Internet didaerah biasanya dikhususkan untuk akses internet, bukan layanan server. Bandwith upstream sangat kecil antara 64 kbps - 128 kbps, sedangkan downstream bisa mencapai antara 1 mbps - 2 mbps. SERVER MEMERLUKAN UPSTREAM YANG LEBIH BESAR daripada DOWNSTREAM.
  7. IP Public yang didapat dari jasa penyedia internet sering berubah-ubah, sehingga sangat merepotkan untuk selalu melakukan seting koneksi di client. Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan Dinamic DNS.